Wednesday, March 21, 2012

Simulasi Setting VLAN dengan Packet Tracer

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN).


PENGERTIAN VLAN

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara
virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini

Gambar Jaringan VLAN



BAGAIMANA VLAN BEKERJA

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan
switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi
suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software)
yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

SIMULASI

Kita akan membuat jaringan VLAN berdasarkan skema gambar di bawah ini.
Cisco Packet Tracer 5.3
  •           Ambil 6 buah PC dari select device box pada bagian end devices dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
  •            Lalu ganti nama masing-masing PC menjadi : PC1, PC2, PC3, PC4, PC5, PC6. Caranya klik PC, lalu Klik Config, lalu isi nama di Display Name.
  •            Ambil 3 buah Switch dari select device box pada bagian Switches dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini
-        
            Hubungkan 6 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel  Straight) ke masing-masing Switch dengan Ketentuan sebagai berikut :
PC1 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/11
PC2 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/18
PC3 FastEthernet à Switch2 FastEthernet0/6
PC4 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/11
PC5 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/18
PC6 FastEthernet à Switch3 FastEthernet0/6
-        
            Hubungkan masing-masing Switch dengan kabel yang sesuai (kabel  Cross) dengan ketentuan sebagai berikut :
Switch2 FastEthernet0/1 à Switch1 FastEthernet0/1
Switch3 FastEthernet0/3 à Switch1 FastEthernet0/3
-          
      Klik PC yang ada di logical workspace, lalu set alamat IP tiap-tiap PC dengan ketentuan sebagai berikut :
PC1 : 172.17.10.21                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC2 : 172.17.20.22                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC3 : 172.17.30.23                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC4 : 172.17.10.24                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC5 : 172.17.20.25                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC6 : 172.17.30.26                            Subnet mask : 255.255.255.0
-          
      Konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch1, Switch2 dan Switch3. Klik Switch – Config – VLAN Database – isi VLAN Number dan VLAN Name sesuai dengan ketentuan berikut :
VLAN Number                                   VLAN Name
10                                                           Faculty
20                                                           Students
30                                                           Guest
99                                                           Management&Native

Pengaturan VLAN pada Switch2 dan Switch3.
  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/6 – VLAN 30

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/11 – VLAN 10

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/18 – VLAN 20


Pengaturan Trunk pada Switch.
  • Klik Switch2 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk

  • Klik Switch3 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk

  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk
  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk

V.                  Hasil
Untuk mengecek apakah Simulasi Jaringan VLAN yang tadi sudah kita buat berjalan dengan baik atau tidak dapat dilakukang dengan cara mengirimkan paket ICMP. Ikuti langkah-langkah berikut :

  •            Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah itu klik Simulation dibelakang Realtime.
  •  Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play.

  •            Lalu lihat disisi kanan bawah aplikai Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut tertera status Successful, berarti Simulasi Jaringan VLAN yang tadi dibuat berjalan dengan baik.

Sekian Penjelasan Tentang VLAN dari saya. 
Jangan pernah malas mencoba. karena dari mencoba lah seseorang menjadi sukses.




Monday, March 12, 2012

TUTORIAL DASAR WIRESHARK

Apa itu WireShark?
WireShark adalah sebuah Network Packet Analyzer. Network Packet Analyzer
akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan
semua informasi di paket tersebut sedatail mungkin.
Kita bisa mengumpamakan sebuah Network Packet Analyzer sebagai alat
untuk memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan,
seperti halnya voltmeter atau tespen yang digunakan untuk memeriksa apa yang
sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik.
Dulunya, tool-tool semacam ini sangatlah mahal harganya, dan biasanya
dengan embel-embel hak cipta. Namun dengan adanya WireShark, kita akan sangat
dimudahkan. Makanya tidak sedikit yang bilang bahwa WireShark adalah salah satu
tool gratis (dan bahkan open source) terbaik untuk menganalisa paket jaringan

Kenapa kita perlu menganalisa paket-paket jaringan?
Ada beberapa contoh penggunaan WireShark:
- Admin sebuah jaringan menggunakannya untuk troubleshooting masalahmasalah
di jaringannya
- Teknisi keamanan jaringan menggunakannya untuk memeriksa keamanan
jaringan
- Pengembang software bisa menggunakannya untuk men-debug
implementasi protokol jaringan dalam software mereka
- Banyak orang memakainya untuk mempelajari protokol jaringan secara
detail
- Banyak juga orang usil yang menggunakannya sebagai sniffer atau
“pengendus” data-data privasi di jaringan.
Masih ada banyak fitur dan kelebihan WireShark ini, diantaranya:
- Tersedia buat Linux dan Windows
- “Menangkap” / Capture paket data secara langsung dari sebuah network
interface
- Mampu menampilkan informasi yang sangat detail mengenai hasil capture
tersebut
- Bisa Import dan Export hasil capture dari atau ke komputer lain
- Pencarian paket dengan berbagai macam kriteria filter.
- Bisa membuat berbagai macam tampilan statistika, dan masih banyak lagi.

Di mana kita bisa mendapatkan WireShark?
Untuk mendapatkan versi terbaru dari WireShark ini, kita bisa memeriksa di
www.WireShark.org/download.html. di sini nantinya akan ada banyak mirror yang
menyeidiakan download link buat WireShark ini. Pastikan untuk mendapatkan versi
paling baru. 

Instalasi WireShark
Untuk instalasi WireShark sepertinya tidak memerlukan perlakuan tambahan
apa-apa, apabila kita tidak yakin dengan setingan manual, coba saja instal dengan
setingan default installer.
Pada saat instalas WireShark, kita juga akan diminta penginstall WinPcap,
apabila tidak mempunyai WinPcap, nanti kita tidak akan bisa meng-capture
menggunakan WireShark, namun masih bisa membuka hasil capture-an, oleh
karena itu install saja WinPcap. 

Meng-Capture Paket dengan WireShark
Setelah menjalankan Wireshark kita bisa memulai capture dengan langkah-langkah berikut ini:
Pada menu Capture > Interfaces


Kemudian kita akan dihadapkan dengan tampilan untuk memilih interface
yang akan kita capture nantinya, seperti ini:


Pilih interface yang akan kita capture, di tutorial ini saya contohkan untuk
meng-capture Inteface “Microsoft”, klik tombol “Start” pada bagian kanan interface
tersebut.

Setelah itu, WireShark akan segera meng-capture paket-paket di dalam
jaringan dan menampilkannya dengan segera. Berikut ini adalah tampilan utama
WireShark saat bekerja meng-capture paket-paket data jaringan.

Menu > Di sini kita bisa bernavigasi antar menu-menu yang tersedia di
WireShark.
Display Filter > Sebenarnya adalah sebuah kolom, kita akan mengisinya
dengan sintaks-sintaks untuk memfilter (membatasi) paketpaket
apa saja yang bakalan ditampilkan pada list paket.
Daftar Paket >Di sini akan ditampilkan paket-paket yang berhasil ditangkap
oleh WireShark, berurutan mulai dari paket pertama yang
ditangkap, dan seterusnya.
Detail Paket > Sebuah paket tentunya membawa informasi tertentu yang bisa
berbeda-beda antar paketnya, di sini akan ditampilkan dari
detail paket yang terpilih pada Daftar paket di atasnya.
Detail Heksa > Detail paket yang terpilih akan ditampilkan dalam bentuk heksa,
terkadang akan lebih mudah bagi kita mendapatkan informasi
dari bagian ini.
Pada daftar bagian Daftar Paket, terdapat kolom-kolom seperti berikut ini:
- Time : Menampilkan waktu saat paket tersebut tertangkap
- Source : Menampilkan ip sumber dari paket data tersebut
- Destination : Menampilkan ip tujuan dari paket data tersebut
- Protocol : Menampilkan protokol apa yang dipakai sebuah paket data
- Info : Menampilkan informasi mendetail tentang paket data tersebut.

Setelah Itu oobalah ping ke komputer lain

Setelah kita mengecek maka kita akan melihat kegiatan dari aktifitas kita
Pada saat ping tujuan maka kita bias melihat kegiatan tersebut di protocol ARP dan protocol ICMP
Kita bias melihatnya dengan melihat di filter ARP
Seperti gambar berikut :


MelaluI ARP kita bisa melihat kegiatan yang dilakukan oleh switch
Selain menggunakan protocol ARP, ping juga menggunakan protokol ICMP
Seperti gambar berikut


Semua aktifitas jaringan dalam aplikasi ini bisa terlihat seperti pada saat copy file yang menggunakan protokol SMB. sekian dari saya :)

Jangan pernah malas mencoba. karena dari mencoba lah seseorang menjadi sukses.

 

Saturday, March 3, 2012

Laporan Praktikum 2 : Membuat kabel LAN(UTP)

I. Tujuan

  • Agar mahasiswa dapat membuat kabel LAN jenis straight maupun cross over.
  • Agar mahasiswa dapat memahami macam-macan tipe kabel LAN.

II. Landasan Teori
  • Kabel UTP
UTP, singkatan dari "Unshielded Twisted Pais. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5. Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.
  • Tipe Kabel UTP
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
  1. Tipe Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu, Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (568 A) :
  1. Putih hijau
  2. Hijau
  3. Putih orange
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Orange
  7. Putih coklat
  8. Coklat
2. Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router, Hub ke Hub serta Switch ke Switch. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45. untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A , maksudnya jika salah satu ujung nya seperti ini :
  1. Putih hijau
  2. Hijau
  3. Putih orange
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Orange
  7. Putih coklat
  8. Coklat
maka ujung lainya harus bertipe seperti ini :
  1. Putih orage
  2. Orange
  3. Putih hijau
  4. Biru
  5. Putih biru
  6. Hijau
  7. Putih coklat
  8. Coklat
  

III. Alat dan Bahan
  • Kabel UTP
  • Tester Cable Network
  • Konektor Rj – 45
  • Tang Crimping
IV. Langkah Praktikum
Berikut Langkah-langkah praktikum :
  1. Siapkan 2 kabel UTP,  yang pertama kabel UTP tipe Straight, yang kedua kabel UTP tipe Cross Over.
  2. Kupas selaput/bungkus Kabel UTP pada kedua ujung kabel menggunakan Tang Crimping. Kupas secukupnya saja.
  3. Susun kabel sesuai Tipe kabel (Straight dan Crossover).
  4. Masukkan masing-masing ujung kabel ke Konektor RJ – 45, seuai urutan diatas.
  5. Masukkan ujung2 kabel dengan cara mendorong hingga mentok pada ujung bagian dalam RJ-45.
  6. Gunakan Tang Crimping untuk memasang RJ-45. Masukkan pada lubang RG-45 (bagian paling besar) dan jepit hingga terdengar suara “tek”.
  7. Terakhir, tes kabel tersebut menggunakan Tester Cable Network, jika lampu pada Tester Cable nyala dan terurut dengan benar, maka kabel tersebut sudah bisa di gunakan.

Sekian dari saya selamat mencoba :)